Jumat, 02 Desember 2016

Tahu

Diam yang sering kali menjerumuskanku pada sebuah kekhilafan
Jauh memang tapi terasa dekat
Mengelilingi tiap-tiap putaran waktu

Ketidaktahuan dan keberanian, lagi-lagi menjadi celah untuk kesoktahuan anak muda jalanan
Menerka tapi tiada fakta
Mendahulukan emosi bukan pada logika

Tiap saat semakin lemah
Besar ketakutan dan kecil nyali

Ingin segera rasanya terdampar pada sebuah titik terang
Sehingga tiada kebimbangan

Semoga segera ku lekas mengetahuinya. 

Rabu, 02 November 2016

Indahnya Salling Menghargai

Semakin terasa semangat-semangat bela agama antar umat muslim khususnya dikalangan mahasiswa. Ikut tidaknya turun aksi saya yakin mereka sudah punya landasannya masing-masing.  Berbeda pendapat itu sudah biasa, namun bagaimana menyikapi perbedaan tersebut. Bisa marah, geram, biasa aja, dan lain sebagainya. Tapi bukankah islam cinta damai antar sesama umat?  maka yang terpenting, bagaimana kita saling menghargai.
Saya yakin, tiap-tiap muslim sedari dulu ingin yang namanya persatuan.  Rasanya sudah tidak relevan jika kita masih saja beradu argumen hingga memecah bela persaudaraan antar sesama muslim. Biar laah mereka berdiri pada landasannya masing-masing, yang terpenting semua mengacu pada al-qur'an dan assunnah. 
Biarkan mereka mengambil sikapnya masing-masing. Sebab inti dari pembelaan ini bukanlah pada siapa yang benar atau salah melainkan menguatnya persaudaraan islamiyah antar sesama ummat muslim (Red :Ukhuwah)
Rindu,  yaa..  Rindu rasanya ummat muslim bersatu.  Lagi-lagi aku hanyalah jembatan yang ingin sekali menjadi pemersatu.  Biarlah ku diinjak diantara menara-menara tinggi menjadi penyambung antara semuanya. Tapi satu, menara itu akan semakin kokoh dan menjulang tinggi jika di lengkapi dengan tebing-tebing penyangganya. Layaknya sapu yang bersatu takkan patah jika dibengkokkan.
Hari ini saya membaca untaian kalimat yang penuh ilmu dari saudaraku @adliAlkarni. Selalu saja aku terpesona dengan ilmu-ilmu yang melekat pada setiap kata-kata tulisannya. Saya semakin sadar betapa perlunya untuk terus menuntut ilmu. Bahwasanya masih begitu banyak ilmu yang aku tak kuasai. Tapi itulah jama'ah mengingatkan dan melengkapi sangatlah perlu.
Saya mengambil satu benang merah di antara tiap-tiap pendapat baik dara pari ahli politik, ulama, dan bahkan teman kelas saya sendiri yaitu adli Al-karni yang paling-paling aku pertimbangkan pendaptnya. Meski pertimbangan orang kurang ilmu sepertiku apalah artinya jika dibandingkan mereka.
Mengacu pada kaidah fiqih paling populer yaitu tiap tindak laku kita semua bergantung pada niat.  Saya tekan kan lagi, bahwa beda pendapat sudah biasa. Tapi memang melihat masalah haruslah mempertimbangkan dari berbagai macam aspek baik agama, budaya, bahkan politik serta aspek-aspek lainnya. Sebab kita terjun dilapangan pada permasalahn yang berbeda-beda.  Maka banyaknya pendapat menjadikan pencarian solusi menjadi dinamis dan komperhensif bukan?
Aku setuju pendapat adli bahwasanya kita seharusnya lebih banyak untuk menuntut ilmu.  Tapi aku pun setuju jikalau umat islam bergerak bersama dengan niat untuk membela dan mengagungkan Allah SWT. Mungkin ini namanya persaudaraan saling berpendapat dan saling menghargai.
Bergerak tidak lah harus sama caranya, yang terpenting sama tujuannya. Tidak ikut aksi, bagiku tak masalah yang terpenting hati tak diam untuk tetap mebela islam.  Bukankah senjata umat muslim diantaranya adalah do'a dan ilmu.  Jika kita memperdebatkan permasalahan apa landasannya, maka al-qur'an dan assunnah landasannya. Tak perlu berdebat, bukankah para ulama madzhab berbeda pendapat tetap menjaga tali persaudaraanya. Tak keluar sedikit kata pun dari mereka untuk saling memusuhi. Maka tunjukkan rasa saling menghargai dan menghormati.
Kita sudah tau sikap-sikap para ulama indonesia terkait aksi 4 Nov. Tinggal bagaimana kita bersikap sesuai dengan para ulama yang kita yakini sesuai dengan pendapat kita. Sebab ulama lah yang saat ini menjadi penyambung antara risalah rasulullah dengan kita sebagai seorang umat muslim.  Tak ada keraguan atas landasan dan ilmu yang mereka punya.
Maka ulama-ulama pun telah mengambil sikapnya masing-masing dan aku yakin masalah tafsir Al-Qur'an yang berbeda pandanagn pendapat pun mereka sudah mumpuni terkait gelar mereka sabagi 'alim ulama. 
Oleh karena itu bagi saya yang kurang ilmu ini, setuju dan merujuk kepada ulama yang turun  aksi demi kesatuan umat. Dengan begitu tak perlu lagi menanyakan landasan apa yang saya pakai dengan perdebatan lainnya. Bukan kah ulama wakil dari risalah rasulullah SAW.
Sepatutnya kita menarik benang merah dari segala macam pendapat,  yaitu bgaimana kita menjaga tali persaudaraan tanpa unsur-unsur provokasi dengan tetap memperhatikan nilai-nilai syari'at islam. Sebab indah jika umat muskim benar-benar bersatu dan memperkuat ukhuwahnya.
Ini pendapat dari orang yang sangat-sangat fakir akan ilmu.
-nufita nadia-
Rabu, 2 nov 2016

Minggu, 30 Oktober 2016

Mungkin

'Mungkin' semuanya akan melewati fase 'itu'

Seperinya bukan hal yang luar biasa lagi ketika seseorang membicarakan tentang pernikahan. Pernikahan memang butuh yang namanya persiapan, memang fase-fase keingintahuan lah yang kadang orang merasa anti pati.  Padahal jikalau ditelik lebih dalam, maksud dari kata-kata mereka yang pembicaraannya tentang nikah adalah mereka ingin yang namanya mulai melakukan persiapan.  Sebab pernikahan memang bukan hal yang hanya dinikmati untuk jangka pendek saja, melainkan jangka panjang. So pernikahan itu perlu banget koo dan belum pernah untuk memungkirinya. 

Tapi kadang terlintas dalam benak, bahwasanya mungkinkah akan melewati fase itu.  Kematian lah yang akan menjadi jawaban atas reka-reka yang lagi-lagi tak berhujung. Tapi memang, sampai saat ini kematian lah yang menjadi pembelajaran terbaik. Sebab, kian hari memikirkan kematian, bukan lagi kita menelik betapa bahagianya jika kita berpasangan dengan dia sang pelengkap hidup. Tapi lebih dari itu, kita akan memikirkan bahwasanya pernikahan yang membawa kita pada ketaatan untuk sama-sama melampaui kecintaan kita pada cinta yang hakiki yaitu pada Allah SWT. 

Jikalau masih saja kita memperbaiki diri sebab pasangan kita nanti, rasanya akan lebih afdol jika lebih jauh lagi pemaknaan memperbaiki diri kita jika semua usaha tersebut karena ingin meraih ridho Sang Maha Cinta.

Oleh karena itu, jikalau pun nanti aku termasuk orang-orang yang tak bisa melewati fase itu.  Aku pun akan tetap bersyukur, sebab keyakinan kita bukan lagi pada manusia tapi pada Allah SWT.  Rabb yang sepatutnya menerima cinta kita 100%. Meski itu terbilang sulit, tapi memang harus di usahakan bukan? Jikalau sudah begitu, semoga Allah menerima cintaku yang mungkin masih saja berserakkan kmna2 dengan keyakinan Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu.

#EdisiCeritaNikah

Sabtu, 29 Oktober 2016

Optimis Berbicara

Optimis bilang kalau kamu adalah orang yang memiliki bakat yang luar biasa. Bahkan orang lain belum mengetahuinya, kamu masih saja menjaganya agar menjadi sebuah kejutan nantinya. Belum saatnya bakat - bakat itu keluar sebab apa yang kamu hadapi ada bakat tersendiri untuk menemanimu agar segala aktifitasmu menjadi mudah. Jika kamu merasa ada masalah dan merasa bakatmu masih belum keluar lagi? Itu sebab bakat yang saat ini menemanimu masih bisa menghadapinya.  Mungkin suatu saat nanti bakat-bakat yang lainnya kan mendampingimu meski dalam kesulitan sekali pun. Percaya deeh, bahwa dari setiap kesulitan ada bakat yang akan mencarikanmu jalan keluar.  Yuuuos sebab bakatmu adalah pemberian sang Maha Pencipta. 

Manusia tidak mungkin dilahirkan tanpa bakat, seperti tunanetra yang ahli dalam olahraga.  Who knows? Mereka bisa memenangkan olimpiade!! yang bahkan orang normal belum tentu bisa seperti mereka.  Lagi-lagi harus ubah pola pikir kita,  bukan bakat yang tetiba muncul begitu saja.  Tapi bakat itu ada sebab kita mau memunculkannya, soo..  Latihan teruus, kalau gagal berarti kamu bentar lagi mau LULUS..  Yeay! Senengkan kalau lulus?
Seneng banget laah, apalagi lulus dengan tebar tebar manfaat, bukan pesona yaa.  Wkwkw (hati-hati)😂

Optimis menambahkan bahwa kamu adalah mood booster..  Iya kamu sendiri.  Bukan yang lain.  Jadi kalau kamu lagi merasa capek, sedih, lelah, cobain deeeh yang namanya berfikir positif. Semua sedih dan lelah membuat beban terasa ringan.  Truuss jangan lupa senyum, karena senyum itu ibadaah.  Oke oke..  Yang terpenting kamu jangan sampai disangka orang gila karena senyummu gak jelas.  Wkkw kadang suka ketawa sendiri siih, kalau udah mikirin halnyang menyenangkan dan positif lainnnya.  Malahan seringnya buat nambah semangat. Optimia bikang kamu adalah SEMANGAT YANG MENYENGAT. yoii..  Suka niih kata-kata capslocknya.  Yang dikutip dari gelas pemberian si manis jelita nan pintar.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Menerka Yang Tak Berujung

Sepertinya kau mulai bosan dengan setiap pembicaraan yang mulainya ku awali
Terlihat seperti kau menghindar
Dan menyembunyikan sesuatu

Seperti bukan dirimu biasanya
Apa mungkin aku pernah salah berkata?

Ada suatu saat dimana ku mengakui dia sebagai salah seorang yang posisinya sama sepertimu
Hal itu terjadi tepat di depanmu dengan orang-orang yang biasanya menghiasi kebersamaan kita selama satu tahun ini.

Tapi apa mungkin hal seperti itu kamu anggap serius? Kau bahkan tau bahwasanya seringnya aku tak selalu serius dengan apa yang telah aku ucapkan yang kemudian di ikuti dengan ringisan tawa yang mengeherankan.

Kemudian aku masih bertanya, apa yang terjadi pada dirimu? Mungkinkah tentang hal  itu? Yang selalu menghantui setiap segala aktiviatasmu dari pagi menjelang petang?

Penerkaan ini mungkin tak akan pernah ada ujungnya jika kita tak saling membuka. Apa yang sedang kamu rasakan dangan apa yang sedang aku fikirkan.

Lagi-lagi mungkin waktu yang akan menjawabnya.  Sekali lagi, hanya bisa berdoa untuk mu agar selalu diberikan kekutan melawan hambatan yang suatu saat nanti aku yakin kamu akan lepas darinya. 

Teruntuk DE

Masjid Al-hurriyyah
Lantai 1

Jumat, 03 Juni 2016

Perjalanan Menjadi Mahasiswa


1. Merencanakan Masa Depan
- kapan baiknya?
- proses perencanaan
- proses pengambilan keputusan
- membuat target-target pencapaian

2. Ikhtiar dulu! Kini dan nanti
- memhami pembelajaran disekolah
- bangun relasi
- temukan sahabat dunia & akhirat

3. Bersiap Menerima Hasil
- gak sesuai?
A. Positive thingking
B. Evaluasi
C. Jangan ajarkan putus asa
- Alhamdulillah!
A. Bersyukur
B. Perjuangan masih panjang

4. Karakteristik Mahasiswa Sukses
- kisah Inspiratif Mahasiswa
A. Bertahan Hidup
B. Berfikir kreatif
C. Akademik
D. Entrepreneur
E. Organisasi

5. Aku untuk bangsaku
- mengenal kondisi masyarakat
- implementasi potensi
- bermanfaat setiap saat

Jumat, 27 Mei 2016

Daku Target Dirimu

Awas Bapeer. Bagi kalangan muda terutama mahasiswa tingkat akhir sudah harus menjaga dirinya dari baper (Bawa Perasaan). Sebab, dimasa-masa itulah orang-orang banyak yang ngomongin tentang nikah. Hahaa..
Menjadi momok memang, buat mereka yang jombs dan memiliki target nikah dekat. Tapi, tulisan kali ini bukan untuk ngomongin tips n trik mendapatkan pasangan yang tepat atau jurus jitu menjadi pasangan idaman. Hohoo.. Sebab itu pun belum masuk dalam kapasitas saya sebagai makhluk di jurusan ekonomi Syariah. Mungkin lain waktu bisa. Mungkin...

Bercerita mengenai 'Target' memang sangat luas cakupannya baik itu berkaitan dengan pencarian pasangan atau teknik marketing yang hangat dibicarakan oleh seorang entreprenur. Bahkan, hari ini saya baru tersadar bahwa menulis pun memiliki target juga yaitu para penikmat bacaan. Sedari itu, saya berfikir ternyata bisnis dan menulis itu banyak sekali kaitannya. Kenapa saya berbicara demikian? Sebab hampir satu bulan ini lagi belajar bisnis di group Start-up Bussines Inkubator (StaBIP) Batch 1.

Banyak ilmu memang yang sudah saya pelajari salah satunya 'Copywriting'. Ilmu itu erat kaitannya dengan teknik menulis dan psikologi. "Menulis & psikologi emang ada kaitannya?" beuuh.. Ibarat perekat, kaitannya itu sama seperti lem power glue yang kalau udah nempelin barang yang pecah terlihat seperti gak pecah (kalau dari jauh) tapi intinya dua hal tersebut adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Memainkan perasaan para pembaca itulah salah satu kunci keberhasilan suatu karya sastra para penulis terkenal saat ini, contohnya Andrea Hirata dengan bukunya yang laris manis di pasaran yaitu Laskar Pelangi. Bahkan banyak contoh-contoh penulis yang melibatkan perasaan dalam setiap tulisannya, hingga akhirnya pembaca ikut merasakannya.

Nah kalau sudah demikian adanya, hal lain yang mendasar dalam sebuah kepenulisan yaitu IDE. Ide itu mahal meen, tapi kalau cuma di pikirin mah gratis gak pake bayar. Mahal disini artinya nilai yang apabila dikonversikan menjadi uang memilki hasil yang besar namun dengan syarat-syarat tertentu. Hehe... Mau tau syaratnya? Lanjutin bacanya yaa.. :D

Jadi syaratnya adalah bagaimana ide itu dikombinasikan dengan target pasar yang mana dilihat dari kebutuhan pasar juga. Maka, kalau sudah bicarain kebutuhan bukan 'kita yang mencari' melainkan 'orang yang mencari kita'. Thats the point of this sharing. Sedikit informasi tambahan bahwasanya masih banyak orang yang bingung dengan pencarian ide baik untuk berbisnis atau hanya sekedar untuk menulis.

Fokus saya disini terkait ide menulis kawan-kawan. Baru saja saya mendapatkan Ilham dari penulis muda yang menjadi salah seorang coach di Group WA KMO (Komunitas Menulis Online) dan sekaligus salah satu penulis yang sudah merilis banyak buku. Siapakah dia? Ya, dia adalag kak Tendi Murti. Menurut beliau mencari ide itu gak susah dan gak ribet. Cukup liat sekitarmu dan jadikan lah apa yang kamu lihat atau kamu lakukan menjadi sebuah ide dan tema dari sebuah tulisan kawan-kawan.

Adapun 10 contoh tema kepenulisan yang saya lakukan dan atau pikirkan saat ini, yaitu :
1. Baitul Maal Wal Tamwil (BMT)
2. Event Organizer
3. Beasiswa
4. Masuk Kuliah
5. Bisnis Online
6. Ramadhan
7. Cash flow
8. Liburan
9. KKN-Tematik
10. UKT (Uang Kuliah Tunggal)

Hal-hal tersebut muncul di benak saya sebab tema pembicaraan dari pagi hingga sekarang berkaitan dengan kegiatan demikian. So, mudah banget yang namanya mencari ide bukan?
Lalu, tunggu apa lagi kalau bukan menulis untuk memberikan inspirasi dan manfaat ke yang lainnya.
Tagline saya : Do It Now! Buat kamu dan dunia yang melihat

Selasa, 24 Mei 2016

Give and Given

24 Mei 2016

Saat ini saya memang tak memiliki banyak hal untuk bisa di beri. Bahkan sering kali keinginan membelikan hadiah untuk orang terdekat pun hanya sebatas pada niat, belum sempat untuk direalisasikan. Tentunya kamu sering melihat orang di sekitarmu begitu mudahnya memberikan barang yang di sukai teruntuk orang yang dikasihinya. Namun, sebenarnya jikalau menjadi seorang yang dikasihi tersebut maka saya akan memilih agar diberikan sebuah tulisan panjang mengenai apapun yang berkaitan dengan semangat perjuangan, berbagi, dan lain sebagainya. Maka dari tulisan itu yang kelak menjadi pengingat di saat saya hilang arah tujuan. (Kek lagu) hahaa.. Abaikan.

Lanjuuut!

Karena saya tahu sekali bagaimana karakter diri ini, yang kadang lupa dengan tujuan sesungguhnya sebab terlalu banyak hal yang menjadi beban pikiran. Hingga akhirnya hilang lah semangat yang ada sebab hanya tertanam dalam benak pikiran.

Tahu kah kamu? Kekuatan tulisan lah yang membuat sejarah itu ada. Bahkan peradaban saat ini muncul dan berkembang sebab adanya tulisan yang kemudian dapat tersebar pula melalui lisan hingga merebak ke seantero dunia. Semangat, ya.. Semua butuh yang namanya semangat untuk menebar kebaikan serta membagikannya hingga tiada lagi orang yang berfikir 'dirinya tak berguna'. Ini semua sebab kekuatan KEBERSAMAAN.

Sadarkah kamu?!
Tulisan begitu murah... dan kamu pun bisa menulis tanpa mengeluarkan biaya SEPESER PUN.  Hanya bermodalkan ide maka jadilah tulisan yang kamu dambakan. Lewat dari tulisan itu lah kamu bisa juga berbagi yang namanya 'inspirasi' sehingga orang-orang dapat mengambil hikmah yang terkandung dalam setiap paragraf, kalimat, atau bahkan kata yang kamu torehkan baik dalam selembar kertas atau bahkan media sosial yang kamu miliki. Disini kata kunci BERBAGI sesungguhnya kan kamu temui. Menulis lah tidak hanya untuk dirimu, melainkan juga untuk orang-orang sekitarmu atau bahkan orang lain yang tak mengenalmu namun mereka tersadar sebab  terinspirasi hanya dari coretan-coretan tulisan yang tak pernah diduga kebermanfaatannya.

Kemudian apa yang kan kamu dapatkan?
Tak perlu terlalu banyak berharap akan feedback yang di hasilkan nantinya. Saya cukup berbahagia jika mereka yang membaca tergerak hatinya untuk sama-sama melakukan langkah kebaikan yang bisa jadi melalui orang tersebut kebaikan yang tidak bisa saya lakukan dapat terwakili.

Namun ingat, hukum Allah berlaku. Sekecil apa pun kebaikan yang kamu lakukan, maka pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal atau bahkan lebih. Kamu ragu? Maka buktikan dan coba lah, karena saya pernah membuktikannya.

Mari menulis, sebab menulis kamu mengenal dirimu dan kamu bisa mengenal pula rabbmu.

#KMOIndonesia