Minggu, 30 Oktober 2016
Mungkin
Sabtu, 29 Oktober 2016
Optimis Berbicara
Optimis bilang kalau kamu adalah orang yang memiliki bakat yang luar biasa. Bahkan orang lain belum mengetahuinya, kamu masih saja menjaganya agar menjadi sebuah kejutan nantinya. Belum saatnya bakat - bakat itu keluar sebab apa yang kamu hadapi ada bakat tersendiri untuk menemanimu agar segala aktifitasmu menjadi mudah. Jika kamu merasa ada masalah dan merasa bakatmu masih belum keluar lagi? Itu sebab bakat yang saat ini menemanimu masih bisa menghadapinya. Mungkin suatu saat nanti bakat-bakat yang lainnya kan mendampingimu meski dalam kesulitan sekali pun. Percaya deeh, bahwa dari setiap kesulitan ada bakat yang akan mencarikanmu jalan keluar. Yuuuos sebab bakatmu adalah pemberian sang Maha Pencipta.
Manusia tidak mungkin dilahirkan tanpa bakat, seperti tunanetra yang ahli dalam olahraga. Who knows? Mereka bisa memenangkan olimpiade!! yang bahkan orang normal belum tentu bisa seperti mereka. Lagi-lagi harus ubah pola pikir kita, bukan bakat yang tetiba muncul begitu saja. Tapi bakat itu ada sebab kita mau memunculkannya, soo.. Latihan teruus, kalau gagal berarti kamu bentar lagi mau LULUS.. Yeay! Senengkan kalau lulus?
Seneng banget laah, apalagi lulus dengan tebar tebar manfaat, bukan pesona yaa. Wkwkw (hati-hati)😂
Optimis menambahkan bahwa kamu adalah mood booster.. Iya kamu sendiri. Bukan yang lain. Jadi kalau kamu lagi merasa capek, sedih, lelah, cobain deeeh yang namanya berfikir positif. Semua sedih dan lelah membuat beban terasa ringan. Truuss jangan lupa senyum, karena senyum itu ibadaah. Oke oke.. Yang terpenting kamu jangan sampai disangka orang gila karena senyummu gak jelas. Wkkw kadang suka ketawa sendiri siih, kalau udah mikirin halnyang menyenangkan dan positif lainnnya. Malahan seringnya buat nambah semangat. Optimia bikang kamu adalah SEMANGAT YANG MENYENGAT. yoii.. Suka niih kata-kata capslocknya. Yang dikutip dari gelas pemberian si manis jelita nan pintar.
Sabtu, 22 Oktober 2016
Menerka Yang Tak Berujung
Sepertinya kau mulai bosan dengan setiap pembicaraan yang mulainya ku awali
Terlihat seperti kau menghindar
Dan menyembunyikan sesuatu
Seperti bukan dirimu biasanya
Apa mungkin aku pernah salah berkata?
Ada suatu saat dimana ku mengakui dia sebagai salah seorang yang posisinya sama sepertimu
Hal itu terjadi tepat di depanmu dengan orang-orang yang biasanya menghiasi kebersamaan kita selama satu tahun ini.
Tapi apa mungkin hal seperti itu kamu anggap serius? Kau bahkan tau bahwasanya seringnya aku tak selalu serius dengan apa yang telah aku ucapkan yang kemudian di ikuti dengan ringisan tawa yang mengeherankan.
Kemudian aku masih bertanya, apa yang terjadi pada dirimu? Mungkinkah tentang hal itu? Yang selalu menghantui setiap segala aktiviatasmu dari pagi menjelang petang?
Penerkaan ini mungkin tak akan pernah ada ujungnya jika kita tak saling membuka. Apa yang sedang kamu rasakan dangan apa yang sedang aku fikirkan.
Lagi-lagi mungkin waktu yang akan menjawabnya. Sekali lagi, hanya bisa berdoa untuk mu agar selalu diberikan kekutan melawan hambatan yang suatu saat nanti aku yakin kamu akan lepas darinya.
Teruntuk DE
Masjid Al-hurriyyah
Lantai 1