Sabtu, 22 Oktober 2016

Menerka Yang Tak Berujung

Sepertinya kau mulai bosan dengan setiap pembicaraan yang mulainya ku awali
Terlihat seperti kau menghindar
Dan menyembunyikan sesuatu

Seperti bukan dirimu biasanya
Apa mungkin aku pernah salah berkata?

Ada suatu saat dimana ku mengakui dia sebagai salah seorang yang posisinya sama sepertimu
Hal itu terjadi tepat di depanmu dengan orang-orang yang biasanya menghiasi kebersamaan kita selama satu tahun ini.

Tapi apa mungkin hal seperti itu kamu anggap serius? Kau bahkan tau bahwasanya seringnya aku tak selalu serius dengan apa yang telah aku ucapkan yang kemudian di ikuti dengan ringisan tawa yang mengeherankan.

Kemudian aku masih bertanya, apa yang terjadi pada dirimu? Mungkinkah tentang hal  itu? Yang selalu menghantui setiap segala aktiviatasmu dari pagi menjelang petang?

Penerkaan ini mungkin tak akan pernah ada ujungnya jika kita tak saling membuka. Apa yang sedang kamu rasakan dangan apa yang sedang aku fikirkan.

Lagi-lagi mungkin waktu yang akan menjawabnya.  Sekali lagi, hanya bisa berdoa untuk mu agar selalu diberikan kekutan melawan hambatan yang suatu saat nanti aku yakin kamu akan lepas darinya. 

Teruntuk DE

Masjid Al-hurriyyah
Lantai 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar